Konsep Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang dihadapi hamper semua negara, terutama di negara berkembang. Kemiskinan dapat dibagi menjadi enam jenis, yakni kemiskinan subjektif, objektif, kultural, struktural, absolut, dan relatif.

  • Kemiskinan Subjektif

Kemiskinan subjektif adalah kemiskinan yang dirasakan secara individual tanpa adanya hubungan kepemilikan harta atau kemampuan orang tersebut dalam memenuhi kebutuhannya. Kemiskinan ini berhubungan dengan perasaan.

Orang miskin secara subjektif adalah orang yang merasa apa yang dimilikinya kurang dan tidak cukup untuk hidupnya, walaupun ia memiliki harta yang banyak. Sebaliknya, seseorang akan disebut kaya apabila ia merasa sudah bisa memenuhi kebutuhannya. Walaupun orang tersebut memiliki penghasilan yang relatif kecil atau harta yang sedikit tapi saat ia merasa hartanya sudah cukup untuk hidupnya. Jadi, ia bisa disebut kaya raya. Kemiskinan subjektif tidak dapat diukur karena hanya bisa dirasakan oleh subjeknya saja meskipun mengandung kebenaran.

  • Kemiskinan Objektif

Kemiskinan objektif adalah kemiskinan yang dapat dianalisis karena kondisi sosial yang dapat dilihat secara nyata. Kemiskinan objektif dijabarkan dalam dua bagian, yakni kemiskinan mutlak dan kemiskinan relatif. Seseorang dapat dikatakan miskin mutlak apabila berada atau di bawah garis kemiskinan.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa garis kemiskinan terdiri dari dua komponen, yaitu sebagai berikut.

  1. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kalori per kapita, per hari.
  2. Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) merupakan kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Dengan demikian, seseorang atau masyarakat disebut sebagai  penduduk miskin apabila memiliki rata-rata pendapatan per kapita, per bulan di bawah garis kemiskinan.
  • Kemiskinan Kultural

Kemiskinan kultural merupakan kondisi kemiskinan yang disebabkankarena adanya kultur, budaya, atau kebiasaan yang dianut oleh sekelompok masyarakat. Cara berpikir masyarakat yang kurang rasional dan cepat puas terhadap sesuatu yang sudah dicapai sehingga menimbulkan rasa malas merupakan kebiasaan yang dapatmmenyebabkan terjadinya kemiskinan.

  • Kemiskinan Struktural

Kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang disebabkan oleh belum meratanya kebijakan pembangunan sehingga memunculkan ketimpangan pendapatan pada sebagian kelompok masyarakat. Kelompok kemiskinan ini diakibatkan oleh sistem dan struktur social yang tidak menyediakan kesempatan kerja atau lapangan pekerjaan yang memadai atau memungkinkan masyarakat kategori miskin dapat bekerja.

  • Kemiskinan Absolut

Kemiskinan absolut merupakan pengukuran kemiskinan didasarkan pada kemampuan pemenuhan kebutuhan pokok (basic needs). Seseorang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok minimal, seperti pangan, pakaian, perumahan, maka termasuk dalam kategori kelompok masyarakat miskin.

  • Kemiskinan Relatif

Kemiskinan relatif merupakan kemiskinan yang diakibatkan karena adanya ketimpangan pendapatan. Seseorang dikategorikan miskin apabila memiliki pendapatan jauh di bawah masyarakat sekitarnya.

Dari uraian di atas jenis kemiskinan apa yang sering kamu jumpai di lingkungan sekitarmu?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

//
Silahkan Chat Admin
👋 Ada yang bisa kami bantu ?
Scroll to Top